16 Des 2010


Benteng Buton

10 Des 2010

Berwisata Alam dan Pedesaan di Yogya
Bosan menghabiskan waktu libur natal dan tahun baru di perkotaan, berkunjung saja ke Yogyakarta. Khusus untuk libur natal dan tahun baru 2010, ERLANGKE tour & travel Yogyakarta menawarkan paket wisata alternatif "back to nature" dan "live in di desa wisata".
paket "back to nature" ini sengaja ditawarkan bagi wisatawan ke Yogya yang merindukan dapat menikmati suasana alam dan tradisi di pedesaan.
"Wisatawan yang tertarik cukup berkoordinasi dengan ERLANGKE tour & travel


menjelang Natal dan Tahun Baru ini, seluruh hotel di DI Yogyakarta dengan kapasitas 9.600-an kamar, mulai tanggal 25 Desember sampai 2 January 2010, tingkat reservasi sudah mencapai 90 persen.  memperkirakan beberapa hari menjelang Natal, tingkat hunian hotel akan mencapai 100 persen.
"Berdasar koordinasi dengan hotel, mulai tanggal 25 Desember reservasi hotel sudah 90 persen untuk semua kelas hotel. Kami berkeyakinan wisatawan yang akan menghabiskan waktu pergantian tahun di Yogyakarta akan melimpah,
Dengan paket ini wisatawan bisa sekaligus menikmati suasana tahun baru, dan lalu esok harinya berkunjung ke desa-desa, dan bisa juga menginap di desa wisata tersebut, untuk mengenal kehidupan masyarakatnya.
"Wisatawan kita ajak langsung menikmati dan terlibat dalam kehidupan masyarakat desa. Bersama warga mereka kita ajak terlibat cara membuat gula kelapa, bagaimana membuat tempe dan lain sebagianya,
wisatawan bisa memilih sendiri desa-desa wisata yang ingin mereka kunjungi, melalui brosur-brosur yang ada di hotel-hotel di Yogyakarta. Dia menuturkan, desa-desa wisata yang bisa menjadi rujukan, antara lain, Dusun Pentingsari di Desa Umbulhardjo, Cangkringan, Sleman.
Kata dia, desa ini memiliki pancuran (air terjun), panorama alam pegunungan seperti lava tour (sisa erupsi Gunung Merapi). Wisatawan juga masih bisa melihat kehidupan alami desa dengan berbagai tradisinya.
Selain itu ada Desa Tembi di Sewon, Bantul. Disini bisa dinikmati pertunjukan seni, dan ada tempat menginap berupa bangunan tradisional berusia ratusan tahun, serta ada menu tradisional dari Serat Centini.
Satu paket wisata alternatif tersebut, satu wisatawan dikenakan biaya Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Biaya itu sudah termasuk transportasi, penginapan, makan sampai ke pengenalan langsung alam dan kehidupan masyarakat desa.
''Paket wisata alternative ini sasaran utamanya adalah wisatawan baik rombongan maupun family dari kota besar seperti Jakarta yang sudah bosan dengan kehidupan perkotaan,
untuk libur natal dan tahun baru 2010 kali ini, paket wisata yang masih paling banyak digemari wisatawan yaitu menikmati sun set atau sun rise di beberapa tempat bersejarah. Misalnya menikmati di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Boko. "Paket ini menjadi primadona wisatawan manca Negara,